Rabu, 23 Maret 2016

Of Course We Can!!..



International Women’s Day yang dicanangkan setiap tanggal 8 Maret mengingatkan saya pada beberapa perempuan hebat yang saya kenal. Saya katakan hebat karena banyak dari mereka adalah orangtua tunggal yang berjuang untuk mencukupi kebutuhan anak-anaknya. Itu bukan hal mudah dan karenanya saya percaya bahwa perlindungan terbaik bagi seorang perempuan adalah memiliki uang sendiri..



Sebagai seorang Praktisi Perencanaan Keuangan, salah satu tujuan saya adalah berperan aktif dalam menambah jumlah perempuan Indonesia yang melek keuangan. Termasuk memastikan mereka tahu bagaimana memilih produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan, tahu resiko yang ada dan tahu hak-kewajiban sebagai nasabah.
Btw ladies, pria bukanlah sebuah rencana keuangan, ya.. ;)
  • Ketika membuat perencanaan keuangan, selain memikirkan diri sendiri biasanya perempuan juga  memfokuskan pada orang yang disayangi. Nah, untuk memastikan para kesayangan terlindungi dari ketidakpastian, perempuan perlu mengetahui life event yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan. Seperti bagaimana memenuhi kebutuhan anak selama dua puluh tahun (atau lebih) mulai dari bayi hingga mandiri. Atau, bagaimana ketika pasangan sebagai penghasil income utama tidak lagi mampu untuk melakukannya..
  • Penelitian menunjukan kekuatan terbesar dari otak perempuan adalah empati, intuisi dan kontrol diri. Tiga hal yang dapat dimanfaatkan perempuan untuk menjadi Investor yang sukses. Misalkan ketika mendapatkan firasat tentang peluang investasi, jangan ragu untuk berinvestasi apalagi jika punya uang menganggur (idle). Ketika hal itu terjadi sebenarnya otak bawah sadar sedang mencoba untuk memberitahu sesuatu. Perempuan juga harus memanfaatkan kekuatan kontrol diri dengan selalu menyisihkan sebagian dari penghasilan. Mulai dari Rp 10ribu per hari juga OK, kok! Investasikan uang yang terkumpul dan biarkan compound interest melakukan keajaibannya.
  • Saat mempersiapkan rencana hari tua, perempuan harus mempertimbangkan 3 hal tambahan: (1) Masa hidup perempuan yang lebih panjang; (2) Gaji yang lebih kecil = uang pensiun yang kecil juga; dan yang terakhir, (3) Jumlah uang yang dapat diinvestasikan. Tantangan dari poin terakhir adalah karena banyak perempuan yang menjadi caregiver bagi orangtua. Oleh sebab itu, pastikan perencanaan yang dibuat  lebih cerdas dan strategis.
  • Pasangan menikah adalah tim keuangan yang harus berbagi informasi yang dibutuhkan. Berbicara secara terbuka tentang masalah uang membantu mencegah konflik dengan memastikan kedua pasangan memiliki pemahaman yang sama. Berapa banyak uang yang masuk? Berapa banyak yang akan keluar? Berapa besar hutang? Apa saja aset yang dimiliki dan ada di mana? So, jangan ragu untuk berkomunikasi, berkomunikasi dan lebih sering berkomunikasi.
Mari berbagi dengan perempuan2 yang kita sayangi agar mereka dapat memberdayakan diri untuk membuat keputusan finansial terbaik. Keputusan yang akan membantu mereka menciptakan kehidupan yang diinginkan..



Happy Planning!.:)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar