Sabtu, 30 Mei 2015

Living on My Terms..


Keseimbangan antara life and work merupakan hal penting to me and I have it sejak menjadi independent di tahun 2013. So, I am living on my terms.. :)
Hal ini tentunya berbeda bagi setiap individu tapi satu hal yang pasti, strong financial position akan mempermudah proses pencapaiannya.


Pernah dengar kiasan membiarkan uang bekerja untuk kita? Believe it or not, ini bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Caranya dengan menginvestasikan uang yang kita punya baik di financial sector maupun real sector. Dengan melakukan ini berarti kita memaksimalkan pertumbuhan assets dan eventually bisa mendapatkan (extra) income secara pasif. Very refreshing, ya..  

Buat first-timer, sebaiknya mulai dengan men-cek posisi keuangan saat ini: flexible atau terbatas (limited) secara cash. Kalau cukup flexible, lucky you karena ada kebebasan untuk memilih jenis investasi. Mulai dari Reksadana dengan subscription 100ribu hingga Properti dengan modal min. 30% dari market value.

Di manapun posisi kita saat ini - Newcomer atau Investor, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi: 
  • Matching - Portfolio investasi harus sesuai dengan jangka waktu dan resiko profile kita, ya. Contohnya, bagi conservative investor dengan kebutuhan >5tahun, membeli logam mulia bisa menjadi pilihan. 
  • Diversification - Semua investasi ada resikonya dan ini adalah cara untuk meminimalkan resiko yang ada. Cara mudah: Portfolio investasi kita sebaiknya dibagi dalam beberapa tipe asset e.g 10% TD + 50% saham + 40% logam mulia. 
  • Return - Curigalah kalau ada yang menawarkan investasi dengan return atau tingkat pengembalian yang fantastis. Tanya bagaimana cara mendapatkannya (underlying assets). Ada loh yang offer return investasi 30% per bulan. Be smart, not greedy!.. 
  • No guarantee - Pertanyakan juga kalau ada yang menjamin besaran return investasi. Why? Karena nilai investasi sangat tergantung pada kondisi pasar (market) yang selalu bergerak (fluctuate). Contoh produk finansial dengan return pasti (fixed) adalah deposito di Bank. 
Keep in mind bahwa pengetahuan finansial adalah kunci untuk mengoptimalkan kondisi keuangan. And quoting Warren Buffet, resiko datang dari ketidaktahuan. 


Happy Planning!.. :) 
@MoneyGeulis
 

Selasa, 19 Mei 2015

The Next Stream of Income



Dalam rangka merayakan Hari Kartini 2015, saya diundang oleh BP Indonesia untuk menjadi narasumber di acara Lunch & Learn. Dengan mengangkat tema ‘The Next Stream of Income’, saya berhasil memenuhi capacity ruangan sebanyak 100orang. Obviously, semua orang perlu extra income, ya..  :)


Regardless alasan kita membutuhkan extra income, ini sebenarnya merupakan bagian dari risk management keuangan keluarga. Ini cara kita untuk melindungi diri sendiri maupun keluarga dari potensi hilangnya sumber pendapatan utama yang disebabkan oleh hal-hal seperti perubahan iklim usaha maupun ekonomi secara umum.

Apa sih sebenarnya definisi income atau pendapatan? Berdasarkan business directory, income adalah sejumlah kompensasi yang diterima oleh individu baik dalam bentuk gaji, bonus, investasi maupun keuntungan dari bisnis. Gaji dan bonus pastinya didapatkan dari tempat kita bekerja, how about the rest?

Option 1: Berinvestasi merupakan cara untuk mendapatkan extra income secara pasif. Dikatakan pasif karena kita bisa mendapatkan income tanpa melakukan banyak hal. Tapi, untuk mulai berinvestasi kita akan membutuhkan pendanaan di muka sebagai modal. Dana inilah yang akan berkembang dan menjadi income passive kita.
Kalau dana awal kita terbatas, produk finansial seperti reksadana atau saham merupakan pilihan yang baik karena kita bisa mulai dari Rp 100ribu saja. Kalau dana kita awal cukup flexible, tidak ada salahnya mencoba berinvestasi di industri riil seperti rental property atau berinvestasi di usaha kecil kenalan kita.
Mengingat melakukan investasi pasti ada resikonya, kita mesti belajar bagaimana cara mengelola resiko yang ada.
  • Hindari investasi dengan debt. Why? Pertimbangkan kemungkinan investasi yang kita lakukan gagal di mana ada resiko kita harus menjual aset pribadi untuk melunasi debt yang ada.
  • Jangan berinvestasi selama kita masih punya debt. Sebagai perbandingan, bunga debt adalah tetap ( fixed) di kisaran 12% – 33% per tahun sedangkan return investasi adalah bergerak (floating) tergantung dari kondisi pasar. Sebagai referensi, return reksadana campuran di tahun 2014 memang ada yang mencapai kisaran 30% tetapi tidak ada jaminan akan terus seperti itu.
  • Pastikan portofolio investasi kita sesuai dengan jangka waktu tujuan dan toleransi risiko kita. Misalkan ingin mengumpulkan modal usaha untuk dipakai 2 tahun dari sekarang, sebaiknya dana yang dikumpulkan ditaruh di deposito. Mengapa? Untuk jangka waktu pendek, sebaiknya kita menaruh dana di produk yang memberikan return tetap (fixed) untuk menghindari resiko berkurangnya nilai tunai karena kondisi pasar saat kita membutuhkan uang tersebut.
  • Melakukan diversifikasi. Ini adalah cara efektif untuk meminimalkan resiko investasi. Jika saat ini kita berinvestasi 100% di industri real estate, perlu dipertimbangkan untuk membaginya dengan berinvestasi di industri yang berbeda. Hal ini dilakukan agar ketika industri properti lagi down, nilai total assets kita masih terjaga karena industri lain sedang sumringah.

Option 2: Entrepreneurship, di mana konsep dari entrepreneurship atau wirausaha adalah mengejar peluang dengan sumber daya yang ada. Untuk yang saat ini masih bekerja tapi ingin memiliki usaha sendiri, ada baiknya mencoba jadi weekend entrepreneur dulu.
Income yang didapat dari kegiatan ini masuk ke dalam kategori income active karena kita harus secara aktif melakukan sesuatu untuk bisa menghasilkan uang. Beberapa basic things yang perlu kita ketahui sebelum memulainya:
  • Review kondisi keuangan untuk menentukan lebih baik kita mulai dengan usaha yang membutuhkan modal besar atau minimal. Contoh usaha dengan modal minimum adalah blogger. Buat yang suka makan mungkin bisa coba menjadi food blogger dan ketika  kita punya cukup banyak follower, hal ini bisa menarik perusahaan untuk memasang advertisement di blog kita.
  • Be familiar. Seperti halnya investasi, berbisnis pun ada resikonya. Untuk meminimalkan resiko yang ada, kita perlu familiar dengan bisnis tersebut. Misalkan kita memilih untuk beternak sapi, pahami bahwa sapi bisa sakit atau mati karena sakit. Nah, coba deh dipelajari apa yang perlu kita lakukan untuk meminimalkan resiko tersebut. 
  • Take baby steps. Saya pribadi lebih merasa nyaman untuk melakukan trial and error dulu sebelum berkomitmen terhadap satu kegiatan bisnis. Satu hal yang pasti, jangan ragu untuk selalu mencoba. Kalau hasilnya tidak seperti yang kita inginkan, ya coba lagi. Also, nggak ada salahnya bergabung sebagai anggota di komunitas UKM sebagai tempat bertanya kepada yang sudah lebih berpengalaman.   
  • Have 2 wallets. Sejak awal biasakan untuk memisahkan uang pribadi dengan uang usaha. Hal ini akan memudahkan kita dalam mengontrol pengeluaran dan juga kebutuhan permodalan ketika kita berencana untuk mengembangkan usaha. Perlu diingat bahwa investor atau Bank biasanya menjadikan laporan keuangan sebagai salah satu acuan pemberian funding / loan.
In summary, apapun pilihan kita untuk menciptakan extra income, pastikan kita sudah ada dana darurat in place, ya..