Jumat, 25 September 2015

Hemat Pangkal Kaya?..



Masih ingat peribahasa “Hemat Pangkal Kaya” kan? Secara umum ini diartikan bahwa orang yang hidup hemat akan menjadi kaya. Mmhh... I think peribahasa itu sudah kurang tepat kalau yang kita lakukan sebatas berhemat dan menabung saja. Why? Karena untuk memaksimalkan pengembangan assets, kita  juga harus berinvestasi.

It is true banyak kasus penipuan investasi di luar sana tapi don't let it stop you! Yang perlu kita lakukan justru be smarter agar bisa mengenali investasi bodong..

  1. Legalitas - Jika berinvestasi melalui perusahaan, pastikan company tersebut terdaftar di badan regulasi seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Keep in mind bahwa untuk perusahaan yang menawarkan kegiatan berinvestasi, SIUP aja tidak cukup. 
  2. Fixed return atau tingkat pengembalian pasti – Well, satu hal yang pasti adalah return investasi bergerak naik-turun atau berfluktuasi mengikuti kondisi pasar. Fixed return is possible ketika kita menaruh uang di deposito. So, ketika ada yang menawarkan investasi dengan fixed return apalagi berangka fantastis (di atas suku bunga acuan BI rate), coba tanyakan bagaimana mereka akan melakukan hal itu. Pastikan bukan Ponzi scheme.. 
  3. Tidak ada resiko – Setiap investasi baik dalam produk finansial, riil maupun usaha selalu ada unsur resiko. Dalam berinvestasi ada istilah high risk high return yang berarti ketika mengharapkan return tinggi kita juga harus siap dengan resiko tinggi. The good news is resiko adalah sesuatu yang bisa kita kelola. Salah satunya dengan konsep "Don’t put ALL your eggs in ONE basket" di mana kita melakukan diversifikasi assets untuk mengurangi resiko. 
  4. Greed is our enemy - Memang sih the idea bahwa uang kita bakal berkembang dengan cepat pastilah sangat menggiurkan. Tetapi ketika menerima tawaran investasi yang terdengar too good to be true, coba diingat-ingat lagi ya poin 1 sampai 3. Or, jangan ragu untuk bertanya dengan yang lebih expert seperti Financial Planner.

Yuk, jangan biarkan fear menghalangi kita memiliki kebebasan finansial..


Happy Planning,
MoneyGeulis