Rabu, 23 Desember 2015

Starting Over..



Lately banyak orang that I met mengalami perubahan besar dalam hidupnya dan perlu untuk start over. Penyebabnya berbeda-beda tetapi semuanya berpengaruh terhadap situasi finansial mereka. If you are too, berarti ini saatnya untuk menyesuaikan diri dengan new budget.. 

  1. First thing to do adalah adjust your financial goals. Ketika masih dual income, kita mungkin mampu untuk menyekolahkan anak hingga kuliah di luar negeri tapi ketika menjadi single/no income family perlu dilihat kembali options yang ada: cari beasiswa, SNMPTN atau swasta dalam negeri.
  2. Lakukan spending vacation. Kita tidak mungkin menghindari spending money karena ada pengeluaran yang sifatnya wajib (NEEDS). However, untuk pos-pos yang sifatnya keinginan (WANTS), like it or not memang harus di-cut. Libatkan anak-anak saat mengidentifikasi items yang masuk pos WANTS agar mereka belajar memahami situasi yang ada.
  3. Bayar debt tepat waktu. Menghindari additional charges merupakan salah satu alasannya tapi the main reason adalah untuk memastikan kita tidak masuk ke dalam blacklist sebagai bad debtor. Karena ketika hal ini terjadi, akan sulit untuk mendapatkan loan untuk large purchases ketika kondisi keuangan sudah membaik. 
  4. Savings. Savings. Savings. I know melakukannya saat starting over is challenging tapi it's about prioritizing yourself dan keluarga. Also, please cek polis asuransi mana saja yang masih  aktif  i.e. health, rumah, etc agar savings tidak tersedot untuk kebutuhan yang sebenarnya bisa di-cover oleh insurance.
  5. Apapun kebutuhannya, hindari berhutang! As we all know, berhutang hanya akan menambah beban finansial. Menjual asset bisa dijadikan pilihan tapi mencari sumber pendapatan baru is the best solution. You can start dengan bisnis jasa yang tanpa modal seperti menjadi trainer on weekend atau register yourself ke www.elance.com, marketplace untuk freelancer.
  6. Always celebrate achievements. Termasuk keberhasilan kecil, ya. Lakukan dalam bentuk non-monetary rewards agar anggota keluarga memahami bahwa yang terpenting adalah being with family dan bukan jumlah uang yang dihabiskan.
Apapun financial discipline yang didapat dalam proses starting over ini, pastikan itu menjadi good financial habits kita di upcoming years, ya.. 


Happy New Year 2016!! 
MoneyGeulis

Rabu, 25 November 2015

#MustHaveHabits2016



I'm a type of person yang menikmati hidup tapi pada saat yang sama ingin mencapai semua financial goals yang ada. I know the key untuk mendapatkan semuanya adalah dengan punya healthy financial habits. Habits atau kebiasaan adalah pola perilaku yang dilakukan secara teratur sampai akhirnya menjadi suatu bentuk aktifitas yang dianggap normal..   

  1. Ubah cara berpikir dari menyisihkan income di belakang (kalau masih ada sisa) menjadi menyisihkan penghasilan terlebih dahulu diikuti dengan membayar tagihan dan yang terakhir, spend sisa uang yang ada. 
  2. Punya prioritas keuangan. Buat sesuatu yang spesifik, ya. Something like save more dengan tidak mengambil (lagi) offering program cicilan 0% agar beban hutang tidak bertambah. 
  3. Berhenti berpikir kita tidak cukup pintar dalam mengelola keuangan. I know money matters bisa membingungkan apalagi kalau berhubungan dengan pemilihan produk e.g asuransi, investasi yang sesuai dengan tujuan kita. Tapi kan semua bisa dipelajari.. 
  4. Belanja tanpa credit card* (CC). Ketika digunakan secara responsibly, CC merupakan instrument finansial yang valuable. However, secara psikologis kita memang cenderung spend more ketika menggunakan CC dibandingkan ketika harus membayar dengan cash/debit card. How come? Karena kita seringkali willing membayar premium price untuk jenis barang yang sama. 
  5. Punya rule of thumbs dalam spending. Seperti mengurangi ketergantungan akan caffeine picks-me-up menjadi 1x dalam sehari atau, ketika ingin membeli barang (konsumtif) yang harga satuannya di atas Rp 500 ribu harus menabung dulu. 
  6. Stop dikontrol uang! Do you know dengan pasti ke mana perginya uang? Kalau jawabannya tidak, berarti kita masih dikontrol sama uang. Solusinya sangat mudah tapi biasanya sulit dilakukan: Mencatat income dan expenses. Ini merupakan titik awal untuk punya money management yang baik. 
  7. Be more generous. Riset seorang peneliti di British Columbia University membuktikan bahwa sebagai mahluk yang sangat sosial, kebiasaan berbagi memberikan emotional rewards buat kita. Habits ini bikin kita lebih happy dan lebih bisa menghargai apa yang kita punya. I can’t agree more..

Tidak pernah ada kata terlambat untuk merubah atau memiliki habits (baru). Let’s not fall into the trap!..


Happy Planning.. :)
MoneyGeulis

Selasa, 20 Oktober 2015

Everyone is My Teacher..



Awal bulan Oktober ini, selama 2 hari saya  diajak oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk menjadi salah satu Edukator pada kegiatan Training for Trainer (ToT) di kota Mataram, Lombok. Acara ini merupakan bagian dari Program Nasional Literasi Keuangan yang dicanangkan sejak akhir 2013. Peserta ToT adalah perangkat Pemerintah serta Penyuluh dari tingkat Desa hingga Povinsi. These are the heroes yang akan meneruskan hasil pembelajaran ke masyarakat sekitarnya. 

Topik ToT adalah basic financial planning untuk  Family dan Individu. Saya memfokuskan pada Why melakukan perencanaan keuangan dan How memanfaatkan produk keuangan yang ada. Kebetulan sebelum sesi Perencana Keuangan ada sesi khusus yang diisi oleh OJK dan LJK (Lembaga Jasa Keuangan). Nah, pada sesi tersebut ada beberapa interesting informasi I picked up:

  • Di Pegadaian ada produk tabungan emas. Kita bisa mulai nabung dari Rp 5,000. Cara kerjanya adalah jumlah uang yang kita tabung akan dikonversikan ke gram emas. At the end, kita punya pilihan untuk mengambil dalam bentuk koin logam mulia (LM) atau cash. Cocok nih buat kita-kita yang kesulitan untuk menabung langsung dalam jumlah besar.
  • Pernah dengar tentang konsinyasi emas di Pegadaian? Basically, kita menitipkan LM untuk ‘dipekerjakan’ oleh Pegadaian dan diakhir masa tenor kita akan menerima profit sharing. Definitely beda ya sama gadai karena konsinyasi bisa menghasilkan uang. Selain itu LM kita aman karena konsinyasi terasuransi.
  • Kata siapa asuransi mahal? Sekarang sudah ada produk asuransi mikro dan bisa dibeli di toko swalayan seperti Indomaret or Alfamart. Polis berupa voucher mulai dari Rp 20,000 dan bisa diperpanjang. Jenis coverage juga cukup luas mulai dari proteksi untuk demam berdarah hingga kematian karena kecelakaan.
  • Buat yang punya asuransi, jangan menunda melakukan klaim. Lakukan secepatnya. Biar tahu punya polis apa saja, buat daftarnya dan taruh polis di tempat yang mudah terjangkau seperti di rumah. Jangan lupa di-share juga ya sama keluarga.
  • Kunci untuk menghindari diri dari penipuan investasi adalah memastikan Perusahaan yang menawarkan investasi terdaftar di OJK. Agar ketika terjadi sesuatu kita (nasabah) dapat mengadukan masalah dan hal tersebut ditindaklanjuti mengingat adalah tugas OJK untuk melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan termasuk sektor Perbankan, Asuransi dan Pasar Modal.
The good thing tentang program ini adalah bahkan seorang praktisi seperti saya pun bisa mendapatkan new learning yang memperkaya my knowledge. Quoting Eric Allen, “Everyone is my teacher.. ” 


Happy Planning,
MoneyGeulis 

Jumat, 25 September 2015

Hemat Pangkal Kaya?..



Masih ingat peribahasa “Hemat Pangkal Kaya” kan? Secara umum ini diartikan bahwa orang yang hidup hemat akan menjadi kaya. Mmhh... I think peribahasa itu sudah kurang tepat kalau yang kita lakukan sebatas berhemat dan menabung saja. Why? Karena untuk memaksimalkan pengembangan assets, kita  juga harus berinvestasi.

It is true banyak kasus penipuan investasi di luar sana tapi don't let it stop you! Yang perlu kita lakukan justru be smarter agar bisa mengenali investasi bodong..

  1. Legalitas - Jika berinvestasi melalui perusahaan, pastikan company tersebut terdaftar di badan regulasi seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Keep in mind bahwa untuk perusahaan yang menawarkan kegiatan berinvestasi, SIUP aja tidak cukup. 
  2. Fixed return atau tingkat pengembalian pasti – Well, satu hal yang pasti adalah return investasi bergerak naik-turun atau berfluktuasi mengikuti kondisi pasar. Fixed return is possible ketika kita menaruh uang di deposito. So, ketika ada yang menawarkan investasi dengan fixed return apalagi berangka fantastis (di atas suku bunga acuan BI rate), coba tanyakan bagaimana mereka akan melakukan hal itu. Pastikan bukan Ponzi scheme.. 
  3. Tidak ada resiko – Setiap investasi baik dalam produk finansial, riil maupun usaha selalu ada unsur resiko. Dalam berinvestasi ada istilah high risk high return yang berarti ketika mengharapkan return tinggi kita juga harus siap dengan resiko tinggi. The good news is resiko adalah sesuatu yang bisa kita kelola. Salah satunya dengan konsep "Don’t put ALL your eggs in ONE basket" di mana kita melakukan diversifikasi assets untuk mengurangi resiko. 
  4. Greed is our enemy - Memang sih the idea bahwa uang kita bakal berkembang dengan cepat pastilah sangat menggiurkan. Tetapi ketika menerima tawaran investasi yang terdengar too good to be true, coba diingat-ingat lagi ya poin 1 sampai 3. Or, jangan ragu untuk bertanya dengan yang lebih expert seperti Financial Planner.

Yuk, jangan biarkan fear menghalangi kita memiliki kebebasan finansial..


Happy Planning,
MoneyGeulis