Kamis, 25 Desember 2014

We All (Are) Survivors!..


Bulan Oktober merupakan Breast Cancer Awareness month dan setiap kali, saya selalu terkagum-kagum dengan cerita yang saya dapat mengenai para survivor. Terlepas dari itu, saya rasa kita semua adalah survivor in our own way. Saya pribadi pernah survive dari kesulitan finansial sebagai akibat dari keputusan yang saya buat.  Tidak mudah tapi tidak ada yang tidak mungkin.. 


  1. Hal pertama yang saya lakukan adalah me-review my expenses.  Mana pengeluaran yang bisa dikurangi atau bahkan 100% dihilangkan. Pilihan pertama saya adalah meng-cut my habits belanja baju karena setelah cek my closets, ternyata pilihan baju saya cukup banyak. Tentunya nggak totally,  ya. Tapi dari yang biasanya shopping tiap minggu, sekarang jadi 3 bulan sekali.  
  2. I love dining out! So, saya cukup banyak menghabiskan uang untuk makan di luar termasuk untuk ngopi-ngopi. Trik saya adalah dengan mencari cafĂ© atau coffee shop dengan cheaper price. Let’s say, instead menghabiskan Rp 150ribu untuk 2 kopi dan sharing red velvet di Union PS, saya datang ke coffee shop Kopi Kina di Tebet dan menghabiskan Rp 75ribu untuk 2 kopi asli Indonesia dan camilan tradisional.
  3. Transportasi adalah salah satu cost terbesar dalam pengeluaran wajib saya. Sebagai seorang Entrepreneur, saya menghabiskan waktu bertemu dengan clients dan dalam satu hari dapat menghabiskan setidaknya Rp 150ribu atau sekitar Rp 3.5juta per bulan untuk taxi. Beberapa bulan terakhir, saya belajar naik Trans Jakarta terutama ketika beraktifitas di area Thamrin – Senayan. Hasilnya sangat menyenangkan karena saya bisa meng-cut biaya transportasi hingga 50%! Not to mention, secara waktu lebih efisien dan saya jadi lebih fit karena banyak berjalan kaki.
  4. Ketika berbicara mengenai pengeluaran rumah tangga, cost utilities terbesar adalah electricity dengan biaya per bulan sekitar Rp 850ribu. This is absurd mengingat rumah saya hanya ada tiga penghuni dan penggunaan listrik tidak berlebihan seperti menyalakan AC selama 24 jam. Yang saya lakukan adalah menurunkan daya listrik menjadi 2,200 watt dan saat ini sedang meng- consider untuk merubah dari sistem langganan menjadi sistem pulsa. Kakak saya sudah melakukan hal ini dan terbukti mengurangi cost hingga 30%. 
  5. Setiap hari sesampainya di rumah, saya mencatat seluruh pengeluaran hari itu di Apps. Tujuannya agar saya bisa memastikan tidak ada pengeluaran yang berlebihan. Dan tentunya ketika harus melakukan pengetatan lagi, saya sudah tahu expenses yang bisa ditekan.
Harus saya admit bahwa tidak mudah melakukan penghematan but if I can do it, so can you!

Happy Planning, Ladies.. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar